Pemerintah Perkuat Kualitas dan Pemerataan Pendidikan di Papua
Oleh: Debora Anis Tabuni*
Pendidikan menjadi kunci utama kemajuan generasi penerus, dan pemerintah memastikan bahwa Papua mendapatkan perhatian penuh dalam agenda pembangunan nasional. Upaya peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan kini menjadi program prioritas, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk membangun sumber daya manusia unggul di seluruh wilayah Indonesia tanpa terkecuali. Papua, dengan kekayaan budaya dan potensi besar, menjadi bagian penting dalam rencana besar pemerataan pembangunan pendidikan.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerataan akses pendidikan bukan hanya program pembangunan, tetapi kewajiban negara untuk memastikan seluruh anak Indonesia mendapatkan hak yang sama. Pemerintah merancang beberapa strategi utama sebagai dasar penyelesaian persoalan pendidikan di Papua. Pembangunan dan perbaikan infrastruktur pendidikan menjadi langkah pertama. Sekolah-sekolah perlu dibangun lebih dekat dengan pemukiman warga, transportasi perlu dibuka agar siswa dan guru dapat menjangkau lokasi belajar, serta fasilitas belajar harus ditingkatkan agar pembelajaran lebih efektif.
Pemerintah memastikan pembangunan sarana pendidikan berjalan merata. Sekolah-sekolah dibangun lebih dekat dengan pemukiman warga, fasilitas belajar semakin lengkap, dan akses transportasi ditingkatkan untuk mempermudah guru dan siswa menjangkau lokasi pendidikan. Kebijakan ini memberikan dampak positif, terutama bagi masyarakat di wilayah terpencil yang kini semakin mudah mengakses pendidikan formal. Pemerintah juga melakukan pendampingan langsung melalui dinas pendidikan provinsi dan kabupaten agar seluruh program berjalan sesuai kebutuhan masyarakat.
Selain pembangunan fisik, peningkatan kualitas pendidikan menjadi fokus utama. Pemerintah mendorong pelatihan intensif bagi guru-guru di Papua agar memiliki kemampuan pengajaran modern dan berkelanjutan. Program pelatihan ini tidak hanya diikuti oleh guru dari daerah perkotaan, tetapi juga tenaga pendidik dari wilayah pedalaman. Dengan kompetensi yang semakin kuat, kualitas pembelajaran meningkat, dan suasana pendidikan menjadi lebih efektif. Pemerintah juga memberikan ruang besar bagi guru asli Papua untuk berperan aktif, karena mereka memahami karakter budaya dan bahasa setempat.
Pembangunan pendidikan di Papua tidak hanya mengandalkan pemerintah pusat. Pemerintah provinsi dan kabupaten menjalankan langkah nyata untuk mempercepat kemajuan di tingkat daerah. Gubernur Papua, Matius Fakhiri, menegaskan bahwa peningkatan kualitas pendidikan hanya dapat berjalan optimal melalui kerja bersama. PGRI Papua menjadi mitra strategis yang berperan menjaga kualitas pengajaran dan mendampingi guru di lapangan. Pengurus baru PGRI menyampaikan dukungan penuh terhadap program pendidikan pemerintah dan siap membangun konsolidasi agar seluruh tenaga pendidik bergerak dalam satu arah pembangunan.
PGRI juga mengusulkan agar ruang dialog antara pemerintah dan guru semakin diperluas. Melalui komunikasi berkelanjutan, kebutuhan lapangan dapat direspons lebih cepat dan program pendidikan bisa berjalan lebih efektif. Pemerintah daerah menyambut baik permintaan tersebut, sebagai bentuk perhatian terhadap kesejahteraan dan kebutuhan guru. Keterlibatan masyarakat dan organisasi profesi ini menjadi bukti bahwa pembangunan pendidikan di Papua dilakukan secara inklusif dan gotong royong.
Dukungan bagi pendidikan Papua juga datang dari sektor swasta. Telkomsel, melalui program CSR bertema Telkomsel Sambungkan Senyuman, menyalurkan bantuan tas sekolah, alat tulis, hingga fasilitas internet berbasis Telkomsel Orbit untuk Sekolah Rakyat di Jayapura dan Biak. Bantuan ini semakin membuka peluang akses digital bagi pelajar, sehingga mereka dapat belajar dengan metode modern dan terhubung dengan dunia luar. Selain bantuan perangkat, Telkomsel memberikan edukasi digital agar generasi muda Papua mampu memanfaatkan internet secara kreatif dan produktif. Kehadiran perusahaan nasional dalam pembangunan pendidikan menunjukkan bahwa pemerataan pendidikan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi merupakan gerakan bersama seluruh elemen bangsa.
Perhatian terhadap pendidikan tinggi di Papua tidak luput dari perhatian negara. Ketua Komite III DPD RI, Dr. Filep Wamafma, menyampaikan dukungan terhadap rencana pembentukan Direktorat Perguruan Tinggi Swasta sebagai bentuk layanan pendidikan yang lebih terfokus. Banyak perguruan tinggi swasta di Papua hadir dari inisiatif masyarakat dan berperan penting mencetak generasi muda berkualitas. Pemerintah berkomitmen memberikan pendampingan dari sisi pendanaan, peningkatan kapasitas dosen, hingga pembangunan infrastruktur kampus.
Filep juga menegaskan bahwa perguruan tinggi di Papua memiliki peran strategis dalam menjaga nilai lokal dan membangun karakter generasi masa depan. Karena itu, peningkatan kualitas dosen, perluasan kesempatan riset, hingga penguatan kerja sama antara kampus, industri, dan masyarakat akan terus didorong. Pemerintah dan DPD RI memastikan bahwa pendidikan tinggi di wilayah timur Indonesia berjalan sejajar dengan pusat pembangunan pendidikan nasional.
Semua langkah ini menegaskan bahwa Papua mendapatkan perhatian kuat dalam agenda pemerataan pendidikan nasional. Pemerintah bekerja bersama masyarakat, akademisi, organisasi profesi, dan dunia usaha. Infrastruktur berkembang, kualitas pembelajaran meningkat, fasilitas digital diperluas, dan tenaga pendidik diperkuat. Generasi muda Papua kini memiliki akses pendidikan yang semakin merata dan berkualitas.
Arah pembangunan pendidikan di Papua menunjukkan optimisme besar menuju masa depan lebih cerah. Dengan dukungan kebijakan strategis, kualitas pendidikan yang terus meningkat, serta pemerataan akses hingga ke wilayah terluar, Papua siap melahirkan generasi baru yang unggul, percaya diri, dan berkontribusi besar bagi bangsa. Pemerintah memastikan bahwa hak pendidikan bagi seluruh anak Papua terpenuhi, sebagai bagian dari komitmen membangun Indonesia maju dan berkeadilan dari Sabang hingga Merauke.
*Penulis merupakan Jurnalis Isu Pembangunan Daerah
