Oleh: Arik Hidayat )* Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu langkah strategis pemerintahdalam membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia sejak tahap paling awal. Program ini dirancang untuk memastikan setiap anak memperoleh asupan nutrisi yang layak agar dapat tumbuh sehat, kuat, dan siap menghadapi proses pendidikan denganoptimal. Pemerintah memahami bahwa pembangunan manusia tidak dapat ditunda, dan karena itu MBG diposisikan sebagai fondasi penting bagi masa depan bangsa. Presiden Prabowo Subianto menjelaskan bahwa gagasan program ini berasal daripengalaman langsung ketika melihat kondisi anak-anak di berbagai daerah. Ia kerapmenemukan anak-anak yang jauh lebih kecil dibandingkan usia mereka akibat stunting dan kekurangan gizi. Pengalaman tersebut memperlihatkan kenyataan bahwa masalahgizi merupakan tantangan serius yang harus dihadapi secara nasional. Pemerintahkemudian menyusun program MBG sebagai jawaban nyata untuk memperbaiki kualitasgizi secara menyeluruh. Presiden juga menilai bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk melaksanakanprogram sebesar ini, sebagaimana beberapa negara lain yang telah membuktikandampaknya. Ia melihat bahwa selain memperbaiki kesehatan anak, program ini juga berpotensi menggerakkan ekonomi lokal. Ketika pemerintah membeli bahan pangandari petani, nelayan, dan pelaku UMKM, rantai ekonomi desa hidup kembali dan dampaknya menyebar hingga lapisan masyarakat paling bawah. Melalui pendekatan tersebut, pemerintah ingin memastikan bahwa manfaat program tidak hanya dirasakan anak-anak sebagai penerima utama, tetapi juga keluarga dan komunitas di sekitar mereka. Ketika roda ekonomi lokal berputar, keberlanjutanprogram semakin kuat karena banyak pihak akan terlibat dan merasakan dampaknyasecara langsung. Inilah alasan mengapa MBG dianggap bukan sekadar kebijakan gizi, melainkan strategi pembangunan yang komprehensif. Direktur Sentra Keadilan dan Ketahanan Institut, Andri Frediansyah, menyampaikanbahwa MBG merupakan wujud nyata perhatian negara terhadap generasi penerus. Iamenilai program ini sebagai bentuk investasi jangka panjang yang mengutamakankualitas sumber daya manusia. Dalam pandangannya, program ini memiliki potensibesar untuk menurunkan angka stunting secara signifikan, terutama di daerah yang selama ini mengalami rawan gizi kronis. Andri memandang ketahanan gizi sebagai bagian dari ketahanan nasional. Menurutnya, anak yang sehat akan memiliki kemampuan belajar yang lebih baik, sehingga lebih siapuntuk berkontribusi bagi masyarakat di masa depan. Dengan demikian, MBG tidakhanya memberikan makanan, tetapi juga menanamkan harapan dan membukakesempatan bagi anak-anak untuk tumbuh tanpa hambatan kesehatan. Ia juga menilai bahwa program ini mencerminkan semangat pemerintahan yang berpihak pada pemerataan kesejahteraan. MBG sejalan dengan cita-cita konstitusionaldalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui program ini, negara ingin memastikanbahwa setiap anak, terlepas dari kondisi sosial ekonomi keluarganya, memiliki aksesyang sama untuk memulai hidup secara sehat dan produktif. Andri mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda, untukmengambil bagian dalam menyebarkan edukasi mengenai gizi seimbang. Menurutnya, partisipasi publik akan memperkuat efektivitas program dan memastikankeberlanjutannya. Ia berharap masyarakat dapat menjadi mitra pemerintah, baiksebagai pengawas maupun pendukung, sehingga pelaksanaan MBG berjalan tepatsasaran dan mencapai hasil optimal. Dukungan terhadap program ini juga datang dari sektor swasta. PT ReasuransiNasional Indonesia (Nasional RE) menjadi salah satu perusahaan yang berinisiatifmemperkuat implementasi MBG melalui program penyaluran makanan bergizi di sekolah dasar. Pada tahun 2025, mereka mengantarkan ratusan porsi makanan bergizikepada siswa di dua wilayah berbeda sebagai bentuk kepedulian terhadap kualitas gizianak Indonesia. Kegiatan tersebut dimulai di Garut, Jawa Barat, dengan pembagian makanan bergizikepada lebih dari seratus siswa. Selanjutnya program serupa dilaksanakan di Sulawesi Utara untuk mendukung pemenuhan nutrisi anak-anak di kawasan Indonesia Timur. Langkah ini menunjukkan bahwa sektor swasta melihat MBG sebagai program pentingyang harus didukung bersama. Sekretaris Perusahaan Nasional RE, Donny Trihardono, menjelaskan bahwapemenuhan gizi sejak usia dini merupakan fondasi terbentuknya generasi yang ungguldan mampu bersaing. Melalui keterlibatan dalam program ini, perusahaan ingin turunlangsung mendukung agenda pembangunan pemerintah. Menurut Donny, kontribusiseperti ini penting untuk memastikan bahwa pembangunan nasional tidak hanyamengandalkan pemerintah, tetapi melibatkan berbagai pihak. Melalui kegiatan sosial tersebut, Nasional RE menegaskan komitmennya untukmemberikan dampak positif bagi masyarakat, tidak hanya melalui kinerja bisnis, tetapijuga melalui kontribusi bagi peningkatan kualitas hidup anak-anak….