Oleh: Munadi Nur Hikmah *) Pemerintah terus memperkuat akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang mudahdijangkau, berkualitas, dan preventif melalui Program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Upayaini menjadi salah satu strategi kunci dalam mendorong deteksi dini penyakit sekaligusmenanamkan budaya hidup sehat di seluruh lapisan masyarakat. Dalam beberapa tahunterakhir, implementasi CKG semakin diperluas melalui kolaborasi pemerintah pusat dan daerah, termasuk dengan munculnya berbagai inovasi yang membantu pelayananmenjangkau wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit mendapatkan fasilitas kesehatanmemadai. Wakil Menteri Kesehatan, Benjamin Paulus Octavianus, menyampaikan apresiasi terhadapdaerah-daerah yang berhasil mengembangkan layanan CKG melalui pendekatan inovatif. Iamenilai bahwa Program Dokter Spesialis Keliling (Speling) yang digagas PemerintahProvinsi Jawa Tengah merupakan salah satu contoh keberhasilan yang patut diperhitungkan. Menurut penjelasannya, Speling tidak hanya melengkapi layanan CKG, tetapi juga berperanmemperkuat upaya deteksi dini terhadap berbagai penyakit yang kerap tidak disadarimasyarakat. Benjamin menjelaskan bahwa kombinasi antara layanan CKG dan Speling memungkinkanpetugas kesehatan mendeteksi kondisi kesehatan warga secara lebih cepat dan akurat, termasuk penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus serta hipertensi. Selain itu, iamenambahkan bahwa penggunaan perangkat seperti portable x-ray memberi kemampuanbagi dokter untuk mengidentifikasi penyakit infeksi, tumor, gangguan paru-paru, ataukelainan lain secara lebih tepat sebelum berkembang menjadi kondisi yang lebih serius. Iajuga menyampaikan dorongan agar inisiatif serupa diterapkan secara lebih luas di seluruhIndonesia dengan harapan masyarakat ke depan dapat menikmati layanan kesehatan yang lebih baik dan lebih merata. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, turut menegaskan bahwa Program Speling merupakanbukti nyata bahwa negara hadir memberikan pelayanan kesehatan paripurna hingga tingkatdesa. Ia menjelaskan bahwa program tersebut telah melayani lebih dari 20 juta masyarakatdan hadir di berbagai lokasi seperti balai desa hingga sekolah-sekolah. Menurutnya, pendekatan jemput bola tersebut sangat membantu warga yang selama ini terkendala jarakatau minimnya fasilitas kesehatan. Menguatkan pernyataannya, data Dinas Kesehatan Jateng menunjukkan capaian CKG yang telah menjangkau 10.878.489 jiwa, sementara Program Speling hingga 5 November lalusudah hadir di 722 desa dengan total sasaran 73.813 jiwa. Gubernur menilai pencapaiantersebut membuktikan bahwa integrasi antara layanan kesehatan daerah dan program nasionalseperti CKG dapat menjadi model pelayanan yang layak dikembangkan oleh provinsi lain. Dengan menghadirkan layanan langsung di lingkungan warga, upaya pencegahan penyakitdinilai dapat dilakukan secara lebih efektif. Tak hanya fokus pada kesehatan fisik, Program CKG juga memperluas perhatian terhadapkesehatan jiwa, sebuah aspek kesehatan yang selama ini sering terabaikan namun memilikidampak besar terhadap produktivitas dan kualitas hidup. Ketua Tim Kerja Deteksi Dini dan Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA Direktorat Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kemenkes, Yunita Arihandayani, menjelaskan bahwa sebanyak 365.730 orang dewasa dan lansia di DKI Jakarta telah menjalani skrining kesehatan jiwa melaluiProgram CKG. Ia mengungkapkan bahwa dari jumlah tersebut, sekitar 10.973 orang atau 3 persen menunjukkan kemungkinan gejala depresi. Yunita juga menegaskan bahwa angka depresi bagi penduduk berusia di atas 15 tahun di Jakarta berada pada kisaran 1,5 persen, yang berarti lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional. Temuan dari skrining tersebut, menurutnya, menandakan bahwa semakin banyakwarga melakukan pemeriksaan kesehatan jiwa, semakin besar peluang pemerintahmemberikan intervensi dini yang efektif. Ia mengimbau masyarakat yang belum menjalaniskrining untuk memanfaatkan layanan CKG, karena penanganan dini pada masalahpsikologis dapat mencegah gangguan yang lebih serius di kemudian hari. Berbagai pencapaian ini menunjukkan bahwa Program CKG bukan sekadar layananpemeriksaan kesehatan biasa, tetapi merupakan bagian dari gerakan nasional untukmenanamkan kesadaran hidup sehat dan memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat. Melalui integrasi antara teknologi, tenaga medis, inovasi daerah, dan partisipasi masyarakat, pemerintah ingin memastikan bahwa kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab klinis, tetapi gerakan kolektif yang melibatkan semua pihak. Pada tahap ini, komitmen pemerintah sudah sangat jelas. Yang selanjutnya dibutuhkan adalahpartisipasi aktif masyarakat agar manfaat CKG dapat dirasakan lebih luas. Kesediaan wargauntuk melakukan pemeriksaan rutin menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan diri, keluarga, dan komunitas sekitarnya. Deteksi dini merupakan langkah paling efektif untuk mencegah penyakit berkembangmenjadi kondisi yang lebih berat, karena semakin cepat sebuah masalah kesehatan diketahui, semakin besar peluang penanganannya berhasil tanpa komplikasi. Dengan memanfaatkanCKG secara maksimal, masyarakat dapat memahami kondisi tubuhnya secara lebihmenyeluruh dan terdorong untuk menerapkan pola hidup yang lebih sehat dan teratur. Upayaini bukan hanya membantu individu, tetapi juga mengurangi beban layanan kesehatan secarakeseluruhan. Partisipasi aktif seluruh warga menjadi kunci dalam mewujudkan masyarakat yang sadarkesehatan. Ketika deteksi dini dilakukan secara rutin dan menjadi kebiasaan bersama,…