Presiden Prabowo Resmikan Pabrik Petrokimia di Cilegon Wujud Nyata Hilirisasi Nasional

Banten – Presiden Prabowo Subianto meresmikan Pabrik New Ethylene Project milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon.

Proyek strategis nasional ini merupakan investasi petrokimia terbesar di Asia Tenggara sekaligus kompleks Naphtha Cracker pertama di Indonesia dalam tiga dekade terakhir.

Pabrik yang dibangun sejak 2016 ini mulai beroperasi komersial pada Oktober 2025. Saat beroperasi penuh, fasilitas tersebut akan menghasilkan produk hilirisasi minyak dan gas bumi senilai US$2 miliar per tahun, dengan US$1,4 miliar menggantikan impor dan US$600 juta untuk ekspor nasional.

Dari bahan baku naphtha sebanyak 3,2 juta ton per tahun, pabrik memproduksi ethylene, propylene, polyethylene, dan polypropylene sebagai bahan dasar industri plastik, otomotif, medis, dan karet sintesis.

“Saya Prabowo Subianto presiden Republik Indonesia meresmikan pabrik Lotte Chemical Indonesia,” ujar Prabowo.

Dalam sambutannya, Prabowo menyinggung peran Presiden ke-7 RI Joko Widodo yang telah memulai proyek strategis tersebut.

“Seharusnya atau saya kemarin juga mengundang atau saya minta diundang Presiden Joko Widodo, Presiden ke-7 karena bagaimanapun ini salah satu prestasi beliau, ini dimulai di zaman beliau juga hasil kesepakatan hasil lobi beliau dengan pimpinan Korea, jadi sepantasnya beliau ke sini,” ucapnya.

Prabowo menuturkan, meski Jokowi tidak hadir, ia telah menyampaikan permintaan maaf melalui sambungan telepon. Presiden ke-8 RI itu juga mengingatkan pentingnya menghargai jasa para pemimpin bangsa.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, melaporkan bahwa proyek LCI sempat mangkrak selama lima hingga enam tahun sebelum akhirnya tuntas.

“Bapak Presiden kami laporkan, proyek ini sempat mangkrak selama 5 sampai 6 tahun. Kami jadi Kepala BPKM setelah itu membentuk Satgas Investasi, jadi yang menyelesaikan masalah tanah ini adalah kepolisian sama jaksa, jadi karena itu kontribusi Polri, Jaksa sangat luar biasa,” kata Bahlil.

Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, menilai peresmian ini menjadi tonggak penting hilirisasi industri nasional.

“Acara peresmian ini menandai beroperasinya salah satu proyek industri petrokimia yang menjadi tonggak penting dari upaya pemerintah memperkuat hilirisasi industri nasional,” ujarnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *