Pemuda Pancasila Dukung Soeharto Dapat Gelar Pahlawan
Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Nagan Raya, Ari Saputra, S.H., M.H., menyatakan dukungan penuh terhadap langkah pemerintah untuk menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, Jenderal (Purn) Soeharto, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025 mendatang.
Dalam keterangannya di kediaman pribadi pada Rabu (8/11/2025), Ari menilai Soeharto memiliki jasa besar terhadap bangsa dan negara, baik di bidang ekonomi, politik, maupun pertahanan.
“Beliau memiliki jasa besar bagi bangsa ini — mulai dari penumpasan G30S/PKI, membangun kedaulatan pangan dan energi, menekan inflasi, hingga menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi di Asia pada masanya,” ujar Ari Saputra.
Ari menambahkan, masa kepemimpinan Soeharto menjadi fondasi penting bagi kemajuan ekonomi Indonesia modern. Ia menyoroti berbagai kebijakan strategis seperti program swasembada pangan, pembangunan industri dasar, peningkatan infrastruktur pendidikan dan kesehatan, serta lahirnya sistem perencanaan pembangunan nasional Repelita Rencana Pembangunan Lima Tahun.
“Kita menyaksikan sendiri kemajuan yang pesat di berbagai sektor pada masa itu. Semua itu bagian dari sejarah kebangkitan ekonomi Indonesia yang tak bisa dilepaskan dari kepemimpinan Pak Harto,” jelasnya.
Peneliti sekaligus Wakil Direktur Intelligence and National Security Studies (INSS) Yusup Rahman Hakim dalam keterangan di Jakarta, Jumat mengatakan pembacaan terhadap kontribusi Soeharto sebaiknya dilakukan berdasarkan dampak kebijakan publik dan pembangunan jangka panjang, bukan semata pada persepsi politik yang terfragmentasi.
Menurut Yusup, sejumlah kebijakan pada masa pemerintahan Soeharto memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penguatan kapasitas negara, terutama dalam bidang pendidikan dasar, pembangunan administrasi pemerintahan, dan ketahanan pangan.
“Pembangunan sekolah secara masif pada awal 1970-an, reformulasi struktur perencanaan pembangunan serta modernisasi pertanian pada dekade 1980-an merupakan bagian dari proses nation-building yang membentuk fondasi sosial dan ekonomi Indonesia saat ini,” kata Yusup.
