Akademisi dan Tokoh Agama Dukung Penganugerahan Gelar Pahlawan untuk Soeharto
Jakarta – Dukungan terhadap pemberian gelar pahlawan bagi Presiden ke-2 RI, Soeharto, menguat dari kalangan akademisi dan tokoh agama.
Guru Besar Universitas Hasanuddin, Prof. Marsuki, menilai Soeharto, layak dianugerahi gelar pahlawan nasional. Rekam pembangunan yang berdampak luas menjadi alasan penting untuk mempertimbangkan penghargaan nasional tersebut secara objektif dan proporsional.
“Selama lebih dari 30 tahun memimpin, dengan berbagai pembangunan yang dilakukan, beliau sangat layak mendapatkan gelar pahlawan nasional,” kata Prof Marsuki.
Prof. Marsuki menyebut bahwa penilaian terhadap figur historis harus melihat konteks pencapaian yang memberi manfaat luas bagi bangsa. Karena itu, ia menegaskan bahwa Soeharto sangat layak mendapatkan gelar pahlawan nasional.
Sementara itu, PP Muhammadiyah juga memberikan dukungan terhadap usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto.
“Dari PP Muhammadiyah sudah disampaikan oleh Pak Dadang [Dadang Kahmad, Ketua PP Muhammadiyah), Muhammadiyah intinya mendukung penuh pemberian gelar pahlawan kepada Pak Harto,” kata Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal, Muhadjir Effendy.
Muhadjir Effendy turut menyoroti pidato Presiden Prabowo Subianto yang menyerukan agar bangsa Indonesia menjunjung tinggi jasa-jasa para tokoh kepada negara.
“Tidak ada satu pun orang yang bisa memungkiri andil Pak Harto terhadap bangsa Indonesia. Sama halnya dengan Bung Karno. Kita harus menanam sedalam-dalamnya kekurangan mereka dan mengangkat setinggi-tingginya jasa-jasanya,” ungkapnya.
Menurut Muhadjir, dukungan tersebut merupakan bentuk penghargaan atas kontribusi Soeharto dalam pembangunan nasional selama masa pemerintahannya.
Muhammadiyah berangkat dari penilaian objektif terhadap peran historis Soeharto bagi bangsa. Dengan demikian, Muhammadiyah menegaskan kesiapan untuk mendukung proses pengusulan gelar pahlawan bagi presiden kedua Republik Indonesia tersebut.
“Soal pemberian gelar itu adalah wewenang pemerintah. Kami hanya menyampaikan aspirasi, dan saya kira mayoritas rakyat juga setuju jika Pak Harto diberi gelar Pahlawan Nasional,” kata Muhadjir.
Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur juga menyatakan dukungan terhadap usulan menetapkan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional.
“Dalam tradisi keilmuan Islam, ada kaidah penting: Al-muhafazhah ‘ala al-qadim ash-shalih wal akhdzu bil jadid al-ashlah, menjaga yang lama yang baik, dan mengambil yang baru yang lebih baik,” tutur Gus Fahrur.
Gus Fahrur menyebut Gus Fahrur, Soeharto juga memiliki jasa besar di bidang sosial-keagamaan. [-RWA]
