PBNU dan Muhammadiyah Kompak: Jasa Soeharto Patut Dikenang sebagai Pahlawan Nasional
Jakarta — Dukungan terhadap pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, terus menguat. Dua ormas Islam terbesar, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), menyatakan bahwa Soeharto layak mendapat penghargaan tertinggi negara atas jasa besarnya dalam perjuangan dan pembangunan bangsa.
Ketua PP Muhammadiyah, Muhadjir Effendy, menegaskan bahwa sikap Muhammadiyah telah bulat mendukung penuh pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto.
Menurutnya, tidak ada satu pun yang dapat memungkiri peran dan kontribusi Soeharto terhadap bangsa Indonesia.
“Kalau tidak salah, dari PP Muhammadiyah sudah disampaikan oleh Pak Dadang, Muhammadiyah intinya mendukung penuh pemberian gelar pahlawan kepada Pak Harto,” ujar Muhadjir.
Muhadjir menyebut, Soeharto memiliki jasa besar sejak masa perjuangan kemerdekaan, termasuk dalam Serangan Umum 1 Maret dan Operasi Mandala.
Selain itu, ia berperan penting dalam menegakkan Pancasila pasca peristiwa G30S/PKI serta membangun fondasi ekonomi nasional.
Menurut Muhadjir, seperti halnya Presiden pertama RI Soekarno, Soeharto juga memiliki hubungan historis dengan Muhammadiyah.
“Secara subjektif, keduanya adalah kader Muhammadiyah. Dengan jasa sebesar itu, sangat layak bila Pak Harto diberi gelar Pahlawan Nasional,” tegasnya.
Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad menambahkan, Soeharto merupakan tokoh penting dalam sejarah Indonesia yang telah membuktikan kepemimpinan kuat dan berorientasi pada pembangunan.
Ia menilai keberhasilan swasembada beras, program Keluarga Berencana, serta stabilitas ekonomi dan keamanan menjadi bukti konkret kepemimpinan Soeharto.
“Ketika kita menghargai jasa kepahlawanan seseorang, jangan dilihat dari perbedaan politik, tetapi dari kepentingan bangsa dan negara,” ujarnya.
Sikap serupa juga disampaikan Ketua PBNU, Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur, yang menilai Soeharto layak diberi gelar Pahlawan Nasional karena perannya dalam stabilisasi nasional dan pembangunan ekonomi.
“Pak Harto berjasa besar dalam stabilisasi nasional dan pembangunan ekonomi. Di masa beliau, Indonesia dikenal dunia sebagai salah satu macan ekonomi baru Asia,” katanya.
Dukungan terhadap Presiden ke-2 RI, Soeharto agar menyandang gelar pahlawan nasional menunjukkan besarnya perhatian terhadap tokoh-tokoh yang dinilai berjasa dalam perjalanan bangsa.
Hasil kajian dan keputusan pemerintah nantinya akan menjadi bagian dari upaya menjaga ingatan kolektif bangsa terhadap sejarah perjuangan dan pembangunan nasional, sekaligus menegaskan pentingnya penghargaan negara bagi mereka yang telah memberi kontribusi besar bagi Indonesia. #
