Tokoh Adat dan Masyarakat Serukan Dukungan: Soeharto Layak Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Jakarta,— Momentum Hari Pahlawan tahun ini menjadi ajang refleksi bagi bangsa Indonesia untuk kembali meneladani jasa para tokoh yang telah mengabdikan hidupnya bagi negeri. Di tengah semangat persatuan dan penghormatan terhadap pejuang bangsa, dukungan terhadap pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, H. M. Soeharto, semakin menguat. Sejumlah tokoh adat, organisasi masyarakat, hingga elemen kepemudaan menyatakan dukungan bahwa Soeharto layak memperoleh penghargaan tertinggi dari negara atas dedikasi dan kontribusinya dalam menjaga keutuhan NKRI serta memajukan pembangunan nasional.

Ketua Umum DPP Angkatan Muda Sisingamangaraja XII (AMS XII), Paulus Sinambela, menegaskan bahwa Soeharto adalah sosok pemimpin yang memberikan keteladanan dalam pengabdian dan pembangunan bangsa. Ia menyebut, di masa kepemimpinan Soeharto, kehidupan ekonomi, politik, dan sosial berjalan dengan stabil, sementara pembangunan nasional berlangsung secara terencana dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

“Di masa pemerintahan beliau, kondisi ekonomi, politik, budaya, dan pembangunan berjalan dengan baik. Tak ada kegaduhan dan keriuhan, semua tenang dan tenteram,” ujar Paulus.

Lebih lanjut, Paulus mengingatkan bahwa perjalanan panjang Soeharto dalam sejarah bangsa tidak hanya terjadi saat memimpin Indonesia, tetapi juga ketika beliau berjuang di medan perang. “Beliau pernah menjadi pengawal Jenderal Besar Sudirman saat berjuang menggempur Belanda. Soeharto juga menjadi Panglima Mandala Pembebasan Irian Barat pada 11 Januari 1962. Selain itu, beliau menjaga NKRI dari Gerakan G30S/PKI dan menjadi pelopor penanaman nilai-nilai Pancasila kepada seluruh rakyat Indonesia,” jelasnya.

Paulus menegaskan, pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada almarhum Soeharto sangat layak dan sudah saatnya diwujudkan sebagai bentuk penghargaan negara atas jasa-jasanya. “Kami dari AMS XII mendukung penuh langkah Ketua MPR RI untuk merealisasikan niat suci itu,” tegasnya.

Dukungan serupa juga datang dari Pimpinan Pusat Kolektif KOSGORO (PPK KOSGORO). Ketua Umumnya, Hayono Isman, menegaskan bahwa pihaknya memberikan dukungan penuh dan objektif terhadap pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto. Ia menilai, Soeharto adalah figur pemimpin yang tidak hanya berhasil menjaga stabilitas nasional, tetapi juga menegakkan Pancasila sebagai ideologi negara di tengah berbagai tantangan politik dan ideologi dunia.

“Kami dari PPK KOSGORO menyampaikan dukungan penuh kepada Soeharto sebagai Pahlawan Nasional Tahun 2025,” kata Hayono.

Menurutnya, Soeharto menunjukkan dedikasi luar biasa dalam menjaga persatuan bangsa dan memimpin Indonesia di masa penuh dinamika global. Hayono menambahkan, sikap legowo Soeharto ketika mengundurkan diri pada Mei 1998 menjadi salah satu bukti jiwa kesatria seorang negarawan sejati. “Soeharto menunjukkan sikap kesatria untuk berhenti dari jabatan Presiden RI demi persatuan bangsa dan mencegah perpecahan,” ujarnya.

Hayono menilai, keberanian mengambil keputusan yang sulit demi menjaga keutuhan bangsa merupakan bentuk tertinggi pengorbanan seorang pemimpin. “Inilah semangat kepahlawanan sejati — mengutamakan bangsa di atas kepentingan pribadi,” tambahnya.

Di tengah peringatan Hari Pahlawan tahun ini, suara dari berbagai kalangan semakin bulat: sudah saatnya bangsa ini memberikan penghargaan tertinggi kepada Soeharto atas jasa dan perjuangannya. Sebab, keteladanan, pengabdian, dan semangat kebangsaan yang diwariskan beliau tetap menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam menjaga persatuan dan membangun Indonesia menuju masa depan yang lebih kuat dan bermartabat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *