Mantan Presiden Soeharto Layak Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Karena Berjasa Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa

JAKARTA, Wacana pemberian gelar pahlawan nasional untuk mantan Presiden H. M. Soeharto seharusnya tidak menjadi masalah. Terlebih, Soeharto sudah memberikan pengabdian besar untuk bangsa. Bahkan, banyak hasil kerjanya yang masih dirasakan masyarakat sampai sekarang.

Anggota DPR RI, Nurul Arifin mendukung sikap Partai Golkar yang mendukung rencana pemerintah memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden kedua HM Soeharto. Presiden Soeharto merupakan tokoh yang meletakkan fondasi kuat bagi pembangunan ekonomi Indonesia.

“Soeharto berjasa besar menjaga stabilitas nasional dan meletakkan dasar pembangunan ekonomi yang membawa Indonesia ke era kemajuan,” katanya.

Menurutnya, selama menjabat kurang lebih 31 tahun, Soeharto telah membawa Indonesia dikenal dunia karena berhasil mencapai swasembada beras, membangun infrastruktur strategis, dan mengantarkan bangsa menuju era pembangunan nasional.

“Beliau telah menorehkan jasa besar bagi bangsa ini, karena berhasil menjaga stabilitas nasional, memajukan pembangunan ekonomi, dan membawa Indonesia swasembada beras,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan secara resmi oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (PPK KOSGORO) Hayono Isman, bahwa pihaknya mendukung pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto. Salah satu pertimbangan utama adalah komitmen Soeharto selama menjabat Presiden RI pada 1967-1998, dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia berlandaskan ideologi Pancasila.

“Meski usulan tersebut sempat menimbulkan kontroversi, PPK KOSGORO mendukung penuh kepada Soeharto sebagai Pahlawan Nasional Tahun 2025. Soeharto telah menunjukkan sikap kesatria untuk berhenti dari jabatan Presiden RI demi persatuan bangsa,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI, Firman Soebagyo, kembali mengusulkan agar Presiden Kedua RI, H.M. Soeharto, memperoleh gelar Pahlawan Nasional. Bahwa usulan tersebut telah disampaikan sejak beberapa tahun lalu dan kini kembali relevan untuk dibahas secara komprehensif.

“Penghargaan terhadap jasa seseorang tidak boleh dijadikan komoditas politik. Penilaian harus dilakukan secara objektif dan berdasarkan kontribusi nyata terhadap bangsa,” ungkapnya.

Terkait hal tersebut, Ketua Umum Angkatan Muda Sisingamangaraja XII (AMS XII), Paulus Sinambela menyatakan bahwa pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto sangat tepat dan mendukung penuh Ketua MPR RI untuk melakukan niat suci ini.

“Dimasa pemerintahan beliau kondisi ekonomi, politik, budaya dan pembangunan berjalan dengan baik. Tak ada kegaduhan dan keriuhan semua tenang dan tentram,” ujar Paulus di Medan.

Dukungan juga dari organisasi kemasyarakatan. Ketua Bidang Garapan (Bidgar) Siyasah dan Kebijakan Publik Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS), Muslim Mufti mendukung usulan pemberian gelar Pahlawan Nasional untuk Presiden ke-2 RI Soeharto.

“bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pendahulu. PP PERSIS sangat mendukung memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Soeharto sebagai Pahlawan Nasional,” ucap Muslim. [*]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *