Pemerintah Gagas Gerakan Orang Tua Asuh, Langkah Nyata Cegah Stunting Sejak Dini di Papua
Papua -Upaya menekan angka stunting di Tanah Papua kini memasuki babak baru dengan diluncurkannya Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting atau Genting oleh Pemerintah Provinsi Papua. Gerakan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam mempercepat penurunan angka stunting yang masih berada di angka 24,06 persen, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional sebesar 19,8 persen. Program tersebut tidak sekadar simbolik, melainkan strategi terencana yang menggabungkan kolaborasi lintas sektor mulai dari kesehatan, pendidikan, ketahanan pangan, hingga pemberdayaan masyarakat.
Wakil Gubernur Papua, Aryoko Rumaropen, menegaskan bahwa Genting hadir sebagai bentuk tanggung jawab moral sekaligus sosial untuk memulihkan Papua dari kondisi darurat stunting. Dalam arahannya saat peluncuran di Halaman Kantor Gubernur Papua, Jayapura, Senin (10/11/2025), ia menyampaikan bahwa setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kini memiliki kewajiban berperan aktif melalui integrasi program ke dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Menurutnya, penanganan stunting bukan hanya tugas Dinas Kesehatan, melainkan harus menjadi tanggung jawab kolektif seluruh perangkat daerah. “Semuanya diarahkan untuk memperkuat intervensi bagi keluarga dan anak-anak yang rentan stunting,” ungkap Aryoko.
Pendekatan lintas sektor ini menunjukkan bahwa pemerintah Papua berupaya membangun ekosistem pencegahan stunting yang berkelanjutan. Di sektor pendidikan, misalnya, program ini mendorong penguatan literasi gizi sejak usia sekolah. Sementara di sektor ketahanan pangan, pemerintah daerah memastikan akses bahan pangan bergizi bagi keluarga miskin dan wilayah pedalaman. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) juga mengambil peran sentral dalam pelaksanaan gerakan ini, dengan memastikan bahwa aspek pengarusutamaan gender (PUG) terus dijaga dan diperkuat.
Aryoko menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor tersebut merupakan bagian dari evaluasi kinerja 100 hari pemerintahan yang akan ditinjau secara menyeluruh di akhir tahun. Evaluasi ini akan menjadi pijakan dalam merancang langkah strategis dan memperkuat program pada tahun 2026. Ia menyampaikan keyakinannya bahwa keterlibatan aktif seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat akan mempercepat pencapaian target penurunan stunting di Papua. “DP3A telah menyiapkan kualifikasi dan program teknis untuk tahun mendatang. Kami ingin memastikan peran-peran teknis di setiap OPD bisa dimantapkan, sehingga program di 2026 benar-benar merata,” tambahnya.
Gerakan Orang Tua Asuh diharapkan dapat menjadi jembatan solidaritas sosial antara masyarakat mampu dan keluarga rentan, serta menjadi bagian dari gerakan kemanusiaan yang lebih luas di Bumi Cenderawasih. Dengan langkah nyata ini, Papua menegaskan komitmennya untuk melahirkan generasi sehat dan kuat yang mampu menjadi motor pembangunan di masa depan. Gerakan Genting bukan hanya upaya teknokratis menurunkan angka statistik, tetapi cerminan semangat kolektif membangun masa depan anak-anak Papua yang bebas dari stunting dan siap bersaing secara nasional.
