Dukungan Lintas Sektor Menguat untuk Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional bagi Soeharto

Wacana penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto, menuai dukungan kuat dari berbagai kalangan. Mereka menilai kontribusi Soeharto sebagai “Bapak Pembangunan” sangat vital, terutama dalam mewujudkan stabilitas politik dan ekonomi serta mencapai swasembada pangan yang menjadi fondasi kemajuan bangsa. Dukungan ini didasarkan pada pengabdiannya selama lebih dari tiga dekade untuk menjaga keutuhan dan mendorong perkembangan Negara Kesatuan Republik Indonesia, menjadikannya layak mendapatkan pengakuan dan penghormatan resmi dari negara.

Guru Besar Universitas Nasional, Ganjar Razuni, mengatakan “dukungan gelar kepahlawanan terhadap Soeharto didasarkan pada kontribusi yang luar biasa dan tak ternilai bagi bangsa dan negara. Soeharto memiliki jasa signifikan di bidang militer yang mendahului kemerdekaan, sebuah pengabdian yang layak diakui sebagai dasar penghargaan negara”. Selain itu dia mengatakan, “keberhasilan Soeharto menjadi Bapak Pembangunan Nasional adalah puncak karya Soeharto, di mana beliau berhasil memulihkan krisis dan membawa Indonesia pada periode stabilitas politik, keamanan, dan pertumbuhan ekonomi yang signifikan secara konsisten selama puluhan tahun, sehingga fondasi pembangunan modern dapat diletakkan secara kokoh di seluruh pelosok negeri”, ujarnya. Ganjar Razuni juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta menyuarakan dan mendukung penuh penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto sebagai bentuk penghormatan tertinggi.

Senada dengan itu, Dosen Ilmu Politik Universitas Nasional, Muqadim, berujar bahwa “Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto adalah sebuah langkah penting untuk merefleksikan sejarah secara komprehensif. Kontribusi utama Soeharto terletak pada kemampuannya membangun stabilitas politik dan keamanan nasional yang bersifat prasyarat bagi kemajuan. Gelar ini harus diberikan sebagai pengakuan formal negara atas jasa-jasa Soeharto yang sangat besar dalam meletakkan fondasi struktur negara pasca-kegaduhan politik”, pungkasnya.

Dari kalangan legislatif, Tenaga Ahli DPRD DKI Jakarta, Suardi Soamale, mengatakan “dukungan terhadap penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto adalah sebuah keharusan, mengingat jasa-jasa Soeharto sangat nyata. Pada masa kepemimpinan Soeharto, negara mencapai stabilitas politik dan keamanan yang krusial, memungkinkan daerah-daerah terpencil merasakan pertumbuhan ekonomi yang terstruktur, didukung oleh program-program yang berhasil mencapai swasembada pangan nasional”, pungkasnya.

Secara mengejutkan, dukungan juga datang dari Aktivis ’98, Michael SP. Ia mengatakan “sebagai seorang yang pernah berada di garis depan reformasi, sudah saatnya bangsa ini melihat sejarah secara objektif dan rekonsiliatif, sehingga dukungan terhadap penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto menjadi sebuah keniscayaan”. Michael SP juga menegaskan bahwa “kita tidak bisa menafikan capaian Soeharto sebagai “Bapak Pembangunan Nasional”, dimana stabilitas politik yang diciptakan memungkinkan Indonesia membangun infrastruktur fundamental dan mencapai swasembada pangan yang diakui dunia. Terlepas dari segala catatan kelam yang pernah diperjuangkan aktivis ‘98, gelar ini harus diberikan sebagai pengakuan negara atas jasa-jasa besar Soeharto dalam meletakkan fondasi ekonomi dan pembangunan bangsa, dan mengajak generasi muda untuk mengambil sisi positif dari kepemimpinan Soeharto demi kemajuan Indonesia”, pungkasnya.

Perwakilan generasi muda juga menunjukkan sikap serupa. Presiden Mahasiswa BEM REMA Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 2024-2025, Farhan Nugraha, menyatakan dukungannya sebagai bentuk sikap objektif terhadap fakta sejarah pembangunan. “Kontribusi Soeharto sebagai Bapak Pembangunan Nasional sangat signifikan, di mana fondasi infrastruktur, serta keberhasilan mencapai swasembada pangan merupakan warisan nyata yang manfaatnya masih dirasakan oleh generasi saat ini. Gelar Pahlawan Nasional harus diberikan sebagai penghormatan dan pengakuan negara atas jasa besar Soeharto dalam membangun fondasi ekonomi dan stabilitas Indonesia”, dia juga menambahkan “mengajak seluruh pihak, khususnya generasi muda, untuk mempelajari sejarah secara utuh agar dapat memetik pelajaran terbaik dari kepemimpinan Soeharto demi masa depan bangsa”, pungkasnya.

Terakhir, dukungan juga datang dari Wakil Ketua Pemuda Gereja Protestan Simalungun, Ferdinan Saragih, “sebagai penghormatan dan pengakuan negara atas dedikasi total Soeharto dalam membangun dan menjaga kedaulatan NKRI, mengajak seluruh generasi muda untuk mendukung penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto”, ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *