Mantan Danlap OPM Arius Tabuni Kembali ke NKRI, Ajak Rekan Seperjuangan Wujudkan Papua Damai
Wamena – Suasana haru dan penuh makna mewarnai deklarasi Arius Tabuni, mantan Komandan Lapangan (Danlap) Kodap II Muaragame, Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang secara terbuka menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Wamena, 10 November 2025. Pernyataan itu menandai babak baru dalam perjalanan hidupnya, sekaligus menjadi simbol kuat dari upaya rekonsiliasi dan perdamaian di Tanah Papua.
Dalam pengakuannya, Arius menceritakan bahwa ia bergabung dengan Kodap II pada 2016 untuk meneruskan perjuangan sang ayah. Namun, setelah hampir sepuluh tahun bergabung, ia menyadari bahwa perjuangan bersenjata hanya menimbulkan penderitaan dan perpecahan di antara sesama orang Papua. Kini, ia memilih bergabung dengan NKRI demi masa depan yang lebih baik bagi generasi muda.
“Saya memiliki anak buah sebanyak tiga puluh. Saya tidak menyesal untuk bergabung ke NKRI. Untuk adik-adik dan teman-teman, boleh bergabung NKRI, nanti ke depannya ada hikmat,” ungkapnya dengan penuh keyakinan.
Arius kemudian membacakan ikrar setia yang berisi komitmen untuk tunduk dan setia kepada NKRI yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Ia menegaskan niatnya meninggalkan seluruh bentuk perjuangan OPM dan mendukung penuh langkah pemerintah dalam membangun Papua.
“Saya berjanji untuk meninggalkan segala bentuk perjuangan OPM dan mendukung pemerintah Republik Indonesia dalam membangun wilayah Papua,” tegasnya.
Lebih dari sekadar janji, Arius juga menyampaikan keinginan tulus untuk ikut menjaga nilai-nilai adat dan budaya Papua sebagai bagian dari upaya mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan.
“Saya berjanji untuk mendukung upaya penyelesaian konflik di Papua secara bermartabat dan menjaga adat istiadat Papua untuk mewujudkan Papua damai dan sejahtera,” ujarnya.
Deklarasi tersebut ditutup dengan seruan emosional, “Saya Papua, saya Indonesia.” Kalimat itu menggema sebagai simbol persatuan dan harapan baru bagi seluruh masyarakat Papua.
Langkah Arius sebagai momentum penting yang menunjukkan bahwa semangat kebangsaan dan rekonsiliasi terus tumbuh di hati anak-anak Papua. Langkahnya diharapkan menginspirasi anggota kelompok bersenjata lain untuk meninggalkan kekerasan, kembali ke pangkuan NKRI, dan bersama-sama membangun Papua menuju masa depan yang damai, maju, dan berdaulat. #
