Pemerintah Terus Lakukan Penguatan Rantai Pasokan Bahan Baku Dukung Program MBG

JAKARTA — Pemerintah terus memperkuat rantai pasokan bahan baku pangan nasional guna memastikan keberlanjutan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam mewujudkan generasi sehat dan produktif.

Dukungan lintas sektor pun mengalir, termasuk dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang kini aktif menyiapkan lahan pertanian untuk mendukung pasokan bahan pangan MBG di berbagai daerah.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menegaskan, pihaknya telah memerintahkan seluruh prajurit untuk menanam bahan pangan di lahan-lahan milik TNI AD sebagai wujud dukungan terhadap program nasional tersebut.

“Saya sudah memerintahkan para prajurit untuk menanam bahan pangan, sayuran, dan buah-buahan di lahan-lahan milik TNI AD untuk menyukseskan program MBG,” ujar Maruli.

Ia menjelaskan, langkah ini juga menjadi antisipasi terhadap potensi kenaikan harga pangan akibat meningkatnya permintaan daging, telur, sayuran, dan buah-buahan seiring bertambahnya jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.

“Kita ingin memastikan pasokan bahan baku MBG selalu cukup dan stabil, agar program ini berjalan lancar tanpa hambatan,” tambahnya.

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, menyampaikan apresiasinya atas kontribusi TNI AD dalam memperkuat ketahanan pasokan pangan nasional. Menurutnya, kerja sama lintas institusi seperti ini menjadi kunci agar pelaksanaan MBG berjalan berkelanjutan dan efisien.

“Kami sangat berterima kasih atas inisiatif TNI AD dalam memperkuat pasokan bahan pangan untuk mendukung program MBG,” ujar Nanik.

Ia juga menyarankan agar prajurit TNI menanam buah-buahan seperti pisang, yang mudah dibudidayakan, cepat panen, dan bernilai gizi tinggi.

“Selain mudah dibudidayakan, pisang bisa dipanen dalam waktu singkat dan menjadi menu buah MBG yang aman serta bergizi bagi anak-anak,” jelasnya.

Dukungan terhadap penguatan rantai pasok juga datang dari DPR RI. Anggota Komisi IX, Edy Wuryanto, menilai bahwa keberhasilan MBG sangat bergantung pada sistem pasokan bahan baku yang kuat dan terintegrasi.

“Rantai pasok pangan adalah urat nadi keberhasilan MBG. Karena itu, koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci,” tegas Edy.

Edy mendorong pemerintah untuk memanfaatkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) guna membantu petani dan peternak kecil meningkatkan kapasitas produksinya. Selain itu, ia meminta pemerintah daerah berperan aktif menjembatani petani, nelayan, dan peternak lokal dengan SPPG agar hasil panen mereka terserap langsung oleh program MBG.

“Jika ini dijalankan, perputaran ekonomi di sektor pangan akan berjalan baik. Program MBG bukan hanya menyehatkan anak-anak, tapi juga menggerakkan ekonomi rakyat,” tandasnya.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, TNI, dan masyarakat, program MBG diharapkan mampu menjadi simbol kemandirian pangan sekaligus fondasi kuat menuju generasi emas Indonesia 2045 yang sehat, mandiri, dan berdaya saing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *