Semangat Hari Pahlawan, Dukungan Mengalir untuk Soeharto Sandang Gelar Pahlawan Nasional
Jakarta — Menjelang peringatan Hari Pahlawan, gelombang dukungan terhadap penganugerahan gelar Pahlawan Nasional untuk Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, semakin deras.
Dari kalangan legislatif, organisasi kemasyarakatan, tokoh adat, hingga pelaku ekonomi rakyat, semuanya menilai jasa besar Soeharto dalam membangun bangsa patut dikenang dan dihargai negara.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Karet dan Getah Indonesia (Apkarindo), Irfan Ahmad Fauzi, menegaskan bahwa Soeharto adalah figur penting yang berhasil memajukan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani.
“Jutaan keluarga petani mendapat akses bibit unggul, teknologi sadap hemat, jalan produksi, dan akses pasar. Banyak daerah seperti Jambi, Musi Banyuasin, dan Kalimantan Barat berkembang karena kebijakan Soeharto yang berpihak pada rakyat,” ujarnya.
Dukungan serupa datang dari kalangan parlemen. Anggota DPR Nurul Arifin menyebut Soeharto sebagai sosok yang berjasa besar menjaga stabilitas nasional dan meletakkan dasar pembangunan ekonomi. “Beliau membawa Indonesia memasuki era kemajuan dengan fondasi pembangunan yang kokoh,” kata Nurul.
Sementara itu, dari organisasi keagamaan, PP Persis juga menyatakan dukungannya. Ketua Bidgar Siyasah dan Kebijakan Publik PP Persis, Muslim Mufti, menilai Soeharto bukan hanya pemimpin pembangunan, tetapi juga pejuang kemerdekaan.
“Beliau aktif berjuang mempertahankan kedaulatan Indonesia dari tentara Belanda. Sepanjang hidupnya, pengabdian Soeharto selalu untuk kepentingan bangsa dan negara,” tegasnya.
Dari kalangan relawan, Ketua Relawan Exponen 08 M. Damar menilai Soeharto adalah pemimpin yang bekerja keras untuk rakyat. “Pak Harto itu bukan cuma pemimpin, tapi juga pekerja keras untuk rakyat. Di zamannya Indonesia bisa swasembada pangan, ekonomi tumbuh, dan rakyat hidup tenang,” ujarnya.
Senada, Ketua Umum DPP Angkatan Muda Sisingamangaraja XII (AMS XII) Paulus Sinambela mengingatkan masa pemerintahan Soeharto sebagai periode stabil dan produktif. “Kondisi ekonomi, politik, budaya, dan pembangunan berjalan baik. Tak ada kegaduhan, semua tenang dan tenteram,” jelasnya.
Sementara itu, dari unsur partai politik, Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar MPR Firman Soebagyo menegaskan bahwa penghargaan ini bukan persoalan politik, melainkan bentuk penghormatan terhadap jasa besar seorang tokoh bangsa.
“Soeharto layak diberikan gelar pahlawan nasional. Ini soal kejujuran kita membaca sejarah dan menghormati jasa seseorang yang telah membawa Indonesia bangkit,” tegas Firman.
Rangkaian dukungan ini menunjukkan bahwa semangat menghargai jasa para pemimpin bangsa terus hidup di tengah masyarakat. Dalam suasana Hari Pahlawan tahun ini, nama Soeharto kembali mengemuka sebagai simbol keteguhan, kerja keras, dan pengabdian bagi Indonesia.
